PLN Fasilitasi BP3MI Sosialisasikan Kebijakan Perlindungan Pekerja Migran di Sulawesi Utara

Ekonomi, Ekonomi578 Dilihat

Katabrita – PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado kembali menunjukkan perannya sebagai mitra aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui HUB UMK Suluttenggo, PLN memfasilitasi kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Pemberdayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta Pengembangan Potensi Usaha bagi PMI Purna, yang menghadirkan narasumber dari Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara.

Kegiatan yang digelar di Aula Mantehage PLN UP3 Manado pada Selasa (7/10/2025) ini diikuti puluhan peserta yang terdiri dari PMI aktif, PMI purna, serta pelaku usaha mikro binaan PLN. Tujuannya untuk memperkuat pemahaman terkait kebijakan terbaru pemerintah mengenai penempatan dan perlindungan pekerja migran, serta membekali mereka dengan wawasan kewirausahaan pascakepulangan ke Tanah Air.

Kepala BP3MI Sulawesi Utara, M. Syachrul Afriyadi, S.Kom, dalam pemaparannya menjelaskan, perlindungan PMI telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017, yang menegaskan tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelatihan, pembekalan, hingga pendampingan bagi pekerja migran dan keluarganya.

“PMI berhak mendapatkan pembekalan yang layak sebelum berangkat dan pendampingan ketika kembali ke Indonesia. Melalui kolaborasi dengan PLN, kami ingin memastikan para PMI memiliki bekal keterampilan dan pemahaman usaha agar lebih siap menghadapi tantangan setelah masa kerja di luar negeri berakhir,” ujar Syachrul.

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini penting untuk memastikan perlindungan PMI tidak hanya sebatas administrasi penempatan, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Manager PLN UP3 Manado, Revi Aldrian, menyampaikan bahwa PLN siap mendukung upaya BP3MI dalam meningkatkan kapasitas PMI melalui pendekatan kolaboratif. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan misi PLN dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami percaya pemberdayaan pekerja migran tidak hanya tentang perlindungan di luar negeri, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa bangkit dan mandiri setelah kembali. PLN melalui HUB UMK ingin menjadi bagian dari solusi itu,” kata Revi.

Selain sosialisasi kebijakan, peserta juga mendapatkan pelatihan literasi keuangan, strategi pemasaran digital, dan inspirasi usaha dari mantan PMI sukses. Program ini diharapkan menjadi model sinergi antara BUMN dan lembaga pemerintah dalam menguatkan perlindungan serta pemberdayaan pekerja migran.

Di tempat terpisah, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Suluttenggo, Usman Bangun, menegaskan bahwa peran PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan energi listrik, tetapi juga turut berkontribusi pada penguatan ekonomi masyarakat melalui inisiatif sosial yang berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan setiap program TJSL PLN benar-benar berdampak pada masyarakat. Kolaborasi dengan BP3MI ini adalah langkah nyata untuk mendukung pekerja migran Indonesia agar lebih terlindungi dan mandiri secara ekonomi,” ungkap Usman.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

 

(*/in)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Kata Brita di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *