-KB.COM-Suara hati keluarga korban dari Desa Temboan Kecamatan Langoan Selatan Minahasa – Sulut berharap kematian adik kami mendapat kejelasan sebab akibatnya sehingga direnguk nyawanya.
Seperti apa isi hati yang diungkapkan oleh kakak dari korban TNI Candra Kumaralo …
Kami keluarga ingin supaya ini bisa sampai kepada bapak Presiden Jokowi agar kami keluarga bisa mendapatkan keadilan bagi adik kami yang meninggal dunia.
Ini penjelasanya … Adik kami bernama CANDRA KUMARALO adalah TNI AD di tugaskan di Yonif Raider 715 GORONTALO, pada Jumat 2 April 2021, Selama adik saya di sana, kita sekeluarga cuma berkomunikasi dengan ponsel, terakhir keluarga berkomunikasi tanggal 11 Juli 2021 kondisinya dalam keadaan baik.
Tapi pada Minggu, 18 Juli 2021 malam, kami keluarga (orang Tua) di telpon dari salah satu pelatih adik saya, katanya adik kami sakit, tapi setelah Ayah saya ingin meminta berbicara dengan adik saya kata mereka adik saya ada di ruang kesehatan jauh dari tempat mereka berada,
“Ayah saya hanya minta tolong untuk menjaga adik kami, nanti besok pagi ayah dan ibu kami akan pergi ke Gorontalo” tapi nyatanya pada esok harinya, Senin 19 Juli 2021 sebelum ayah/ibu saya berangkat ke Gorontalo mereka menelpon kabarkan kalau adik kami sudah meninggal, kami keluarga sungguh tidak percaya dan tidak terima kenapa baru semalam di telpon sakit paginya sudah meninggal, kalaupun adik kami sakit parah kenapa tidak di bawah ke rumah sakit tapi ini adik kami meninggal hanya di ruang kesehatan.
Setelah adik kami di kabarkan meninggal mereka akan langsung bawah pulang ke kampung tapi kata ayah saya tunggu sedikit karena ada saudara kita yang akan pergi ke tempat adik kami, setelah saudara kami sampai dia dengan cepat memfoto adik kami dan di kirimkan kepada keluarga.
Kami keluarga merasa hancur melihat keadaan adik kami seperti itu kalau adik kami meninggal dengan sakit kenapa matanya biru mulutnya tangannya seperti menahan kesakitan.
Setelah melihat foto adik kami seperti itu, ayah saya dengan berat hati putuskan untuk diotopsi adik kami Candra Kumaralo.
Adik kami di otopsi, pada Selasa 20 Juli 2021, dan sampai saat ini keluarga belum menerima hasil otopsi. kata mereka nanti di sidang akan tahu hasil otopsinya bagaimana tapi sampai saat ini sudah lewat ibadah 40 hari kepergian adik kami,keluarga belum di kabarkan kapan sidang akan di lakukan. OrangTua saya sudah pergi ke Gorontalo untuk melihat mereka yang di Tahan (penjara) karena kabarnya sudah ada yang di tahan tapi setelah orang tua kami sampai di Gorontalo kami tidak di ijinkan untuk melihat mereka yang di tahan.
kabarnya juga ada 3 orang yang di pindahkan di POM MANADO, OrangTua kami juga pergi ke sana untuk melihat apa benar mereka sudah di tahan tapi Orang Tua kami tidak di ijinkan untuk melihat.
Berharap keluarga hanya ingin memastikan apa betul mereka sudah di tahan atau tidak, Kami keluarga merasakan kasus ini seperti sengaja di diamkan.
keluarga mencoba merelahkan tubuh adik kami di bedah-bedah (otopsi) apapun yang keluarga lakukan adik kami takkan pernah kembali lagi tapi kami keluarga ingin keadilan, kenapa adik kami meninggal seperti ini.
“Buat mereka adik kami tidak berharga makanya mereka menyia-nyiakan seperti itu”
Kami keluarga memohon kepada presiden JOKO WIDODO agar melihat akan kasus ini dan kami keluarga mendapatkan keadilan atas meninggalnya adik kami.
……….
(Sumber info Torry Kojongian Ketua TARUNA MERAH PUTIH Kota Tomohon dibawa kepemimpinan Vanda Sarundajang Anggota DPR RI)
Torry nmr hp 082196447431