JAKARTA – Mahkamah Konstitusi (MK) Rabu (17/2) membacakan putusannya terhadap gugatan Nomor 114/PHP.KOT-XIX/2021, yang diajukan pasangan calon walikota dan wakil walikota Manado nomor Urut 4 Julyeta Paulina A Runtuwene dan Harley Mangindaan, terkait pelaksanaan Pilwako Manado tahun 2021. Hasilnya, MK menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima.
Dengan adanya putusan tersebut, pihak KPU akan segera menyiapkan penetapan calon terpilih dalam waktu dekat ini.
Sidang dimulai pukul 10.47 WIB itu digelar lewat Daring dan dihadiri semua yang berkepentingan yakni pemohon, pihak terkait kuasa hukum paslon nomor urut 1, Andrei Angouw dan Richard Sualang (AARS), KPU dan Bawaslu Kota Manado.
Terpantau, 9 Majelis hakim MK yang diketuai Anwar Usman, Aswanto, Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, Suhartoyo, Manahan Sitompul, Saldi Isra, Enny Nurbaningsih, Daniel Yusmic Pancastaki Foekh menyatakan secara tegas permohonan pemohon tidak ada keterkaitan dengan penetapan perolehan suara.
Selain itu dalam pertimbangan putusan Hakim menyebut tidak memiliki keyakinan untuk menyimpang dari dari ketentuan Pasal 158 UU 10/2016 terkait ambang batas.
“Bahwa selisih perolehan suara antara pemohon (PAHAM) dan pihak terkait (AARS) adalah 21.573 suara atau melebihi persentase persyaratan sebagaimana pasal 158 ayat 2 huruf b UU 10/2016. Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum mengenai pelanggaran di atas yang terkait dengan keterpenuhan ketentuan Pasal 158 ayat (2) UU 10/2016 mahkamah tidak memiliki keyakinan bahwa dalil pemohon demikian berpengaruh pada keterpenuhan Pasal 158 ayat (2) UU 10/2016 a quo. Dengan demikian Mahkamah berpendapat dalil Pemohon tidak cukup memberikan keyakinan untuk menyimpangi Pasal 158 ayat (2) UU 10/2016,” tegas Hakim Anwar Usman sebelum mengetuk palu putusan.
Masih menurut hakim, eksepsi Termohon/KPU dan Pihak Terkait/AARS beralasan menurut hukum dan berdasarkan penilaian atas fakta dan hukum, sehingga MK memutuskan Permohonan Pemohon/PAHAM tidak dapat diterima.
Wakil Walikota Manado terpilih, Richard Sualang mewakili Andrei Angouw, menyatakan ucap syukur atas hasil putusan MK.
“Pertama saya mewakili pak walikota mengucap syukur kepada Tuhan. Kedua, seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya bahwa gugatan itu tidak beralasan dan hanya membuang waktu dan energi saja dan terbukti dalam putusan di MK pada hari ini,” ucap Sualang.
Sementara itu, Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan Komisioner KPU Sulut Meidy Tinangon menyatakan akan segera memproses hasil putusan MK itu.
“Setelah menerima salinan putusan maka sudah bisa menyiapkan tahapan penetapan calon terpilih,” pungkas Tinangon.
Dengan adanya putusan MK tersebut, Ketua Tim Kampanye Roland Roeroe, mengucap syukur atas pengucapan putusan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah tahun 2020 itu.
“Terima kasih Tuhan. Perjuangan kita direstui Tuhan. AARS Walikota dan Wakil Walikota Manado periode 2021-2024,” tegasnya sembari mewakili AARS mengucapkan terima kasih kepada semua kader PDIP dan Gerindra, simpatisan serta relawan AARS yang telah mendoakan sehingga proses persidangan ini boleh berakhir dengan indah.
Paul Manusu SH, salah satu tim hukum PAHAM saat diminta tanggapan, menyebut menghormati putusan MK dan harus diterima.
“Kami memandang itu sebuah hal yang wajar, karena kalau berperkara kita tetap harus mengedepankan hasil putusan kalau mahkamah berpandangan begitu yah harus diterima,” ujarnya.
Dilain pihak, Julieta Paulina Runtuwene (JPAR) dalam akun facebooknya telah mengakui dan mengucapkan selamat kepada AARS.
“Syalom, selamat siang semua. Awali dengan Doa dan akhiri dengan Syukur. Salam sehat utk kita semua. Pada kesempatan ini, saya selaku pribadi dan keluarga mengucapkan banyak selamat kepada Andrei Angouw dan Richard Sualang yang telah terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Manado periode 2021-2024. Kiranya Kota Manado akan lebih baik lagi kedepan dibawah kepemimpinan Andre dan Richard,” tulis JPAR akun facebooknya.
JPAR pun mengajak masyarakat Kota Manado untuk sama-sama memberikan doa dan dukungan kepada Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk melanjutkan kepemimpinan di Kota Manado yang saat ini sudah baik dan diharapkan akan lebih baik lagi kedepan.
“Kompetisi sudah berakhir, jangan saling buli dan saling menghujat antar para pendukung calon walikota dan wakil walikota. Mari sama-sama bergandengan tangan untuk Manado yang lebih maju dan sejahtera. Tuhan Memberkati Kota kita Kota Manado tercinta. Manado tetap Kota Doa. JPAR dan keluarga,” pungkas JPAR.