Katabrita – PT Daya Adicipta Wisesa (DAW) melalui kampanye keselamatan berkendara Honda Cari_Aman kembali mengingatkan orang tua untuk tidak membonceng anak di bagian depan motor.
Kebiasaan yang masih sering ditemukan di jalanan ini dinilai berisiko tinggi dan tidak sesuai dengan standar keselamatan.
Instruktur Safety Riding PT DAW, Andhika Reynold Salindeho, mengatakan bahwa sebagian besar orang tua menaruh anak di depan karena alasan kenyamanan atau merasa lebih mudah mengawasi. Padahal, posisi tersebut justru membahayakan anak maupun pengendara.
“Sering kali orang tua berpikir anak lebih aman di depan karena bisa diawasi. Padahal anggapan ini keliru,” jelas Andhika.
Menurutnya, ketika anak duduk di depan, ada sejumlah bahaya yang mengintai, mulai dari risiko terbentur setang, terjepit, hingga terganggunya kesehatan akibat paparan angin dan debu. Posisi tersebut juga dapat mengurangi visibilitas pengendara, membuat manuver motor menjadi tidak leluasa, serta berpotensi menyebabkan salah baca panel indikator motor.
“Kalau visibilitas pengendara terganggu, potensi kecelakaan meningkat. Begitu juga manuver yang terhambat karena ruang gerak tertutup tubuh anak,” tambahnya.
Melalui kampanye Cari_Aman, Honda menegaskan bahwa posisi duduk paling aman bagi anak adalah di belakang, dengan perlengkapan berkendara lengkap seperti helm, jaket, celana panjang, sarung tangan, dan sepatu.
Andhika mengajak orang tua untuk memahami bahwa keselamatan anak bukan hanya soal kenyamanan, tetapi kepatuhan terhadap prinsip dasar keselamatan berkendara. “Setiap orang tua tentu ingin anaknya aman. Karena itu, penting untuk mengikuti cara membonceng yang benar demi perjalanan yang lebih aman,” tutupnya.
(*/In)











