Katabrita – Mahasiswa memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa, sejarah pun mencatat peran mahasiswa sebagai kekuatan kritis dalam perubahan politik.
Terlebih saat ini Bangsa indonesia memasuki tahapan Pilkada serentak 2024, mahasiswa tak luput dari peranan penting untuk kesuksesan Pilkada.
Untuk itu, Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (FPDR) Sulawesi Utara (Sulut) mengajak mahasiswa untuk memajukan daerah Nyiur Melambai melalui Kepemimpinan yang Pro Demokrasi dan Reformasi.
Menurut Sekretaris Jendral FPDR Pusat, Rudy Kamri, mahasiswa sebagai agen perubahan serta memiliki kekuatan revolusi dan daya supersif yang harus selalu digaungkan dan diberdayakan.
“Untuk mengawasi kekuasaan, kekuasaan disini bukan hanya pemerintah, tapi juga legislatif juga yudikatif,” ujar Sekretaris Jendral FPDR Pusat, Rudy Kamri usai memberikan materi kepada mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, pada Selasa (1/10) 2024
Lanjut Kamri, Dalam dunia perlu ada penyeimbang, dan dalam sistem pemerintahan mahasiswalah sebagai penyeimbangnya.
“Mahasiswa harus menjadi motor penyeimbang itu sendiri,” katanya.
Kamri berpesan kepada mahasiswa, bahwa mahasiswa harus berani, berdaya, harus membuat suatu keputusan kuat dan berani bersuara jika melihat ketidakadilan.
“Serta menjadi sosial influencer untuk meyakinkan masyarakat di sekitarnya untuk memilih pemimpin di Sulut berdasarkan rekam jejak yang baik, contohnya jangan memilih pemimpin yang pernah menjadi koruptor, pernah melakukan pelanggaran HAM, pernah melakukan pelecehan terhadap perempuan serta tindakan tercela yang lain,” terangnya didampingi Ketua FPDR Sulut, Risat Sanger dan Pembina FPDR Sulut, Brigjen TNI Mar (Purn) Donar Philip Rompas, S.E.
Kemudian, kata Kamri yang membedakan demokrasi di Indonesia dan di Luar Negeri terdapat pada nuansa etika dan moral yang sepatutnya dijaga oleh mahasiswa.
Pun kata Kamri, Pilkada 2024 esensinnya adalah bukan memilih yang terbaik, melainkah mencegah orang buruk berkuasa.
“Itu yang kami harapkan kepada mahasiswa agar menjadi corong kepada masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui Diskusi Publik yang digelar FPDR ini juga untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2024.
(in)