Ibaratkan Kondisi IJK Sulut Bak Arung Jeram, Winter Marbun : Pada Akhirnya Selamat

Berita Utama, Sulut232 Dilihat

Katabrita – Winter Marbun, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) menguraikan kondisi stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Utara, masih terjaga.

Dikatakan Marbun, secara umum kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) Provinsi Sulawesi Utara sampai dengan Oktober 2022 masih terjaga dengan baik.

“Baik itu ( IJK-red), di sektor perbankan, industri keuangan non bank maupun pasar modal,” ujar Marbun saat memaparkan materi pada Media Gathering di Danau Linow, Tomohon beberapa waktu yang lalu.

Hal itu diibaratkan Marbun seperti melakukan olahraga air arung jeram yang penuh tantangan.

Walaupun banyak rintangannya, tapi akan sampai dengan selamat.

“Nah itu seperti arung jeram, arusnya kiri kanan, nah itu kita ibaratkan dengan covid-19, kemudian seperti mengikuti arung jeram, ada yang jatuh dan akhirnya kita sampai dengan selamat,” kata Marbun mengibaratkan kondisi yang dihadapi Sulut di tahun 2022 ini.

Dijelaskan Marbun, di sisi Perbankan masih terjaga dengan baik.

“Khususnya ada 16 BPR yang berkantor pusat di Sulut, rasio kecukupan modalnya terjaga dengan baik, yaitu 20.02 persen,” jelas Marbun.

Kemudian kata dia, Likuiditasnya cukup baik, LDR di 80,52 persen, Cash Ratio 14,49 persen.

Sementara itu, untuk Bank Umum LDR 150 persen. “Yang artinya uang masuk lebih sedikit dari kredit, dan itu masih PR kita agar penghimpunan dana dari masyarakat makin meningkat lagi, namun dari sisi likuiditas tidak ada masalah. Resiko kredit termitigasi dengan baik,” urai Marbun.

Dikatakan lebih lanjut, Pertumbuhan Perbankan di Sulut, untuk aset tumbuh 10,88 persen sehingga menjadi 82,65 Triliun, DPK tumbuh 1.20 persen menjadi 29,15 Triliun.

“Kemudian Kredit tumbuh 6,34 persen menjadi 43,73 Triliun. Untuk pasar Modal jumlah investor sahamnya meningkat 50,04 persen dan kepemilikan sahamnya meningkat 4,51 persen,” jelasnya.

Adapun Kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB), perusahaan pembiayaan tumbuh 13,38 persen menjadi 6.516 Miliar. Dana Pensiun tumbuh 1,08 persen menjadi 282 Miliar.

“Kemudian Kredit BPR di Sulut tumbuh 19 persen, kredit UMKM hampir 30 persen di salurkan. Kredit UMKM ini tumbuh 13,21 persen mengungguli kredit Non UMKM yang hanya tumbuh 3,77 persen,” tambahnya.

Untuk KUR yang disalurkan sudah 2,26 Triliun, berdasarkan sektor ekonomi paling besar ada di Perdagangan Besar dan Eceran yang porsinya 57,33 persen.

Adapun OJK telah mengatur perpanjangan stimulusnya terhadap debitur sampai dengan 23 Maret 2023.

(Indah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *