Terima Bantuan Alsintan dari BI Sulut, ini Harapan Ketua Gabpoktan Karapita

Katabrita – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (Kpw) Sulawesi Utara (Sulut) telah menyalurkan bantuan Alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada petani di Minahasa melalui Gabungan Kelompok Tani (Gabpoktan) Karapita di Desa Wolaang, Langowan Timur pada Sabtu (8/2) 2025.

Bantuan yang diberikan BI Sulut ini sudah dimulai dari tahun 2023 yakni, ada 2 unit handtraktror, 4 Pompa air,

Alat semprot, serta di tahun 2024 ada 6 unit kendaraan roda tiga, 12 unit handtraktor dan 12 unit mesin potong rumput.

Usai bantuan diterima oleh Ketua Gabpoktan Karapita, Joutje Manopo, dirinya berharap kerjasama antara BI dengan para petani di Langowan ini akan terus berkelanjutan.

“Kami petani yang tergabung dalam Gabpoktan Karapita mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia Sulawesi Utara atas bantuannya kepada kami para petani, ” tutur Ketua Gabpoktan Karapita, Joutje Manopo dalam laporannya.

Namun, Manopo menguraikan adanya kendala-kendala bagi petani padi di wilayah Langowan.

Dia menyebutkan bahwa di wilayah Langowan kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Utamanya saat penanaman padi, kami kekurangan tenaga kerja,” ungkap dia.

Sehingga, lanjut dia terdapat perbedaan masa tanam padi. “Jadi ada yang sudah menguning dan ada juga yang masih hijau,” terangnya.

Sebagai petani, dirinya sudah mencoba membuat alat tradisional untuk membantu proses penanaman padi, agar mengurangi anggaran proses tanam, akan tetapi ditemukan berbagai kendala.

“Kendalanya jika hujan dan ada hama burung, ” ungkap dia.

“Ini yang menjadi harapan kami, agar kami Gabpoktan Karapita memiliki alat penanam padi yang berteknologi tinggi, itu kami liat bersama di youtube, sehingga proses penanaman bisa dipermudah” katanya lagi.

Manopo bilang, SDM di Langowan khusus untuk tanam padi menjadi minim dikarenakan, banyak petani-petani muda yang sudah keluar kampung untuk merantau.

Sementara itu, Kepala BI Sulut, Andri Prasmuko mengatakan bahwa kedepannya, kendala kekurangan SDM memang harus segera dicarikan solusinya.

Agar nantinya profesi petani bisa kembali menarik dimata masyarakat.

Diketahui bantuan Alsintan dari BI Sulut inu sejalan dengan peran Bank Indonesia.

BI Sulut memandang Gapoktan Karapita memiliki potensi yang tinggi karena memiliki kepemilikan lahan dan jumlah anggota yang cukup besar. Olehnya bantuan layak diberikan.

“Bantuan alsintan yang kami berikan kali ini tentu sejalan dengan peran Bank Indonesia dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dimana terdapat 4 strategi pengendalian inflasi yang dilakukan bersama yaitu strategi 4K: Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif, ” ujar Kepala BI Sulut, Andris Prasmuko dalam sambutannya, Sabtu (8/2) 2025.

Kata dia, aspek yang disasar pada momen ini adalah stategi K1, yaitu ketersediaan pasokan.

“Upaya ini bertujuan untuk mengurangi tekanan inflasi yang bersumber dari sisi supply pangan namun dengan tetap meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat secara keseluruhan, ” terangnya.

Lebih lanjut, upaya ini juga sejalan dengan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam Astacita khususnya pada Cita 2 yaitu swasembada pangan khususnya komoditas padi sebagai prioritas utama.

“Provinsi Sulawesi Utara kami pandang harus memiliki peran strategis dalam mengimplementasikan program Cita 2 ini sehubungan dengan besarnya sektor pertanian dalam menopang perekonomian daerah,” katanya.

Setelah pemberian bantuan Alsintan, BI dan Gabpoktan Karapita bersama-sama  melakukan panen padi.

 

(in)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Kata Brita di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *