TOMOHON – Pemkot Tomohon menggelar sosialsiasi penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana yang di gelar di Aula Megfra, Rabu (02/06/21).
Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk SH diwakili Plt Sekretaris Daerah Kota Tomohon Jemmy Ringkuangan AP MSi dalam sambutannya mengatakan ini merupakan suatu kegiatan strategis karena kegiatan ini disetting guna menjadikan Kota Tomohon sebagai kota siaga terhadap bencana dan siap akan ancaman bencana.
Menurutnya, undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana sebagai bagian dari revolusi mental, upaya untuk merubah perilaku masyarakat menuju budaya aman bencana dengan melakukan edukasi publik melalui gerakan kesiapsiagaan dan meningkatkan seluruh komponen pemerintah, organisasi, masyarakat, komunitas, serta khususnya keluarga dan individu itu sendiri.
Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana adalah masyarakat yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana.
Dan mempunyai memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana serta mempunyai ketangguhan dan kemempuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan sumber daya masyarakatnya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi resiko bencana.
“Kita ketahui bersama kota tomohon merupakan salah satu kota di Indonesia yang diapit oleh dua buah gunung berapi aktif yaitu gunung lokon dan mahawu, yang secara geologis dapat menyebabkan bencana gempa bumi, erupsi gunung, gerakan tanah serta secara hidrologis dapat menimbulkan bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan. untuk mengatasi beragamnya tingkat resiko bencana yang dimaksud, menghendaki kita warga negara dan aparatur untuk senantiasa waspada serta tanggap dalam penanggulangan bencana,” ujar Ringkuangan mengutip sambutan walikota.
Tampak hadir Narasumber Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Toar Pandeirot serta para peserta.